Kamis, 10 Mei 2012

jeruk (citrus L.)


JERUK (Citrus L.)
Asal buah Jeruk :
Buah jeruk berasal dari Asia Timur dan Asia Tenggara, membentuk sebuah busur yang membentang dari Jepang terus ke selatan hingga kemudian membelok ke barat ke arah India bagian timur.
Botani Jeruk:
Kerajaan          : Plantae
Divisi               :
Magnoliophyta
Kelas               :
Magnoliopsida
Upakelas         :
Rosidae
Ordo                :
Sapindales
Famili              :
Rutaceae
Upafamili        :
Aurantioideae
Bangsa                        :
Citreae
Genus              : Citrus
L.
Produsen utama di Dunia dan di Indonesia
Produsen utama jeruk dunia didominasi negara subtropis,  antara lain Amerika Serikat, Brasil, dan China. Sedangkan negara pengimpor utama jeruk antara lain Uni Eropa, Arab Saudi, dan negara-negara bekas federasi Rusia. Impor jeruk Indonesia berkisar 73 ribu—125 ribu ton per tahun. Angka impor membesar bila produksi dan mutu jeruk dalam negeri tidak ditingkatkan.
Perkembangan Jeruk Indonesia
Hingga 2001, tanaman jeruk telah dikembangkan di areal seluas 35.367 ha yang tersebar di 312 kabupaten/kota dan 30 provinsi. Sekitar 30.364 ha berada di luar Pulau Jawa. Sampai sekarang ada 55 sentra di 18 provinsi tercatat sebagai penghasil jeruk utama.
Sampai 2002, 21 varietas unggul jeruk dilepas pemerintah, yakni  jeruk Keprok, jeruk Manis, jeruk Siem, jeruk Besar, dan jeruk Hibrida.  Produksi jeruk nasional  disumbang oleh jeruk Siem, disusul jeruk keprok, jeruk manis, jeruk midi (grapefruit),  dan jeruk besar (pamelo).
Umumnya, mutu buah yang dihasilkan petani jeruk di Indonesia belum seragam baik dalam bentuk dan ukuran, penampilan, rasa dan warna buah. Salah satu penyebabnya adalah beragamnya implementasi teknologi produksi sehingga diperlukan pedoman  standardisasi produksi jeruk.
Saat ini baru ada standar mutu buah jeruk keprok tapi belum bisa dijadikan pedoman memproduksi jeruk bermutu. Standar mutu jeruk resmi pada jeruk keprok  dengan nomor registasi SP – 140 – 1981.

D.Bahan dan Alat Pratikum
·         Alat yang digunakan adalah:
-Timbangan Analisis
-Oven
-Eksikator
-Botol Besi
-Alat Penggiling

·         Bahan yang digunakan :
-Benih Padi
-Benih jagung
-Banih Kacang Hijau


E.Pelaksanaan Pratikum
·         Siapkan contoh uji benih,minimal sebanyak atau secukupnya 15g untuk benih sebesar  jagung atau 100 g untuk kacang hijau.
·         Hancurkan contoh uji dengan penggilingan
·         Panaskan Botol oven atau kaleng oven kosong dengan tutupan dalan oven pada C selama 5 menit,selanjutnya di dinginkan  dan timbang dengan timbangan analitik (x g).
·         Masukkan 4-5 g contoh uji yang telah digiling harus dalam wadah tersebut,ratakan hingga menutupi dasar wadah kemudian tutup wadah tersebut dan timbang (y g).
·         Letakan contoh benih yang berisi uji benih dalam oven C ,botol tersebut harus keadaan terbuka,tutup letakkan di samping atau dibangian bawah botol.
·         Lama pemanasan sekitar 60-90 menit,kecuali untuk benih keras pemanasan selama 120 menit.pemanasan terhitung mulai dari saat oven kembali 130C.
·         Setelah itu botol  atau kaleng dikeluarkan dari even  dan  ditutup secepatnya,dinginkan selama 10-20 menit.
·         Bila telah dingin ,botol atau kaleng beserta contoh uji ditimbang (z g).
·         Tetapkan kadar air benih dengan rumus:
Kadae air benih :      

Keterangan :        x =Berat botol dan tutup
y =x + contoh uji mula-mula
z =x + contoh uji yang telah di oven
A.Tujuan Pratikum
Mahasiswa dapat mengetahui cara perhitungan kemurnian benih dan dapat  mengetahui komposisi dan cara perhitungan benih kandungan air pada beberapa jenis tanaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar