JERUK (Citrus L.)
Asal buah Jeruk :
Buah jeruk
berasal dari Asia Timur dan Asia Tenggara, membentuk sebuah busur yang
membentang dari Jepang terus ke selatan hingga kemudian membelok ke barat ke
arah India bagian timur.
Botani Jeruk:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Upakelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Upafamili : Aurantioideae
Bangsa : Citreae
Genus : Citrus L.
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Upakelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Upafamili : Aurantioideae
Bangsa : Citreae
Genus : Citrus L.
Produsen utama di Dunia
dan di Indonesia
Produsen
utama jeruk dunia didominasi negara subtropis,
antara lain Amerika Serikat, Brasil, dan China. Sedangkan negara
pengimpor utama jeruk antara lain Uni Eropa, Arab Saudi, dan negara-negara
bekas federasi Rusia. Impor jeruk Indonesia berkisar 73 ribu—125 ribu ton per
tahun. Angka impor membesar bila produksi dan mutu jeruk dalam negeri tidak
ditingkatkan.
Perkembangan Jeruk Indonesia
Hingga 2001, tanaman jeruk telah dikembangkan di areal
seluas 35.367 ha yang tersebar di 312 kabupaten/kota dan 30 provinsi. Sekitar
30.364 ha berada di luar Pulau Jawa. Sampai sekarang ada 55 sentra di 18
provinsi tercatat sebagai penghasil jeruk utama.
Sampai 2002, 21 varietas unggul jeruk dilepas
pemerintah, yakni jeruk Keprok, jeruk
Manis, jeruk Siem, jeruk Besar, dan jeruk Hibrida. Produksi jeruk nasional disumbang oleh jeruk Siem, disusul jeruk
keprok, jeruk manis, jeruk midi (grapefruit), dan jeruk besar (pamelo).
Umumnya, mutu buah yang dihasilkan petani jeruk di
Indonesia belum seragam baik dalam bentuk dan ukuran, penampilan, rasa dan
warna buah. Salah satu penyebabnya adalah beragamnya implementasi teknologi
produksi sehingga diperlukan pedoman
standardisasi produksi jeruk.
Saat ini baru ada standar mutu buah jeruk keprok tapi
belum bisa dijadikan pedoman memproduksi jeruk bermutu. Standar mutu jeruk
resmi pada jeruk keprok dengan nomor
registasi SP – 140 – 1981.
D.Bahan dan Alat Pratikum
·
Alat
yang digunakan adalah:
-Timbangan Analisis
-Oven
-Eksikator
-Botol Besi
-Alat Penggiling
·
Bahan
yang digunakan :
-Benih Padi
-Benih jagung
-Banih Kacang Hijau
E.Pelaksanaan Pratikum
·
Siapkan
contoh uji benih,minimal sebanyak atau secukupnya 15g untuk benih sebesar jagung atau 100 g untuk kacang hijau.
·
Hancurkan
contoh uji dengan penggilingan
·
Panaskan
Botol oven atau kaleng oven kosong dengan tutupan dalan oven pada C selama 5 menit,selanjutnya di dinginkan dan timbang dengan timbangan analitik (x g).
·
Masukkan
4-5 g contoh uji yang telah digiling harus dalam wadah tersebut,ratakan hingga
menutupi dasar wadah kemudian tutup wadah tersebut dan timbang (y g).
·
Letakan
contoh benih yang berisi uji benih dalam oven C ,botol tersebut harus keadaan terbuka,tutup letakkan
di samping atau dibangian bawah botol.
·
Lama
pemanasan sekitar 60-90 menit,kecuali untuk benih keras pemanasan selama 120
menit.pemanasan terhitung mulai dari saat oven kembali 130C.
·
Setelah
itu botol atau kaleng dikeluarkan dari
even dan
ditutup secepatnya,dinginkan selama 10-20 menit.
·
Bila
telah dingin ,botol atau kaleng beserta contoh uji ditimbang (z g).
·
Tetapkan
kadar air benih dengan rumus:
Kadae air benih :
Keterangan : x =Berat botol dan tutup
y =x + contoh uji mula-mula
z =x + contoh uji yang telah di oven
A.Tujuan Pratikum
Mahasiswa dapat mengetahui cara
perhitungan kemurnian benih dan dapat
mengetahui komposisi dan cara perhitungan benih kandungan air pada
beberapa jenis tanaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar